Senin, 16 September 2024

Analisa Motif Pembuatan Crop-Circle Berbah Sleman


1720642641_crop-circle01.jpg

Berita heboh munculnya Crop-Circle di Jogotirto, Berbah Sleman, Yogyakarta menjadi menarik ketika kita tidak tahu bagaimana cara membuatnya. Sehingga banyak muncul spekulasi-spekulasi bahwa itu dibuat oleh Alien atau UFO, akibat puting beliung, ionisasi elektromagnet, atau bahkan cuma buatan manusia. Nah, kebetulan rumah saya tidak terlalu jauh dengan lokasi kejadian (Kecamatan Berbah) sehingga tertarik untuk mendatangi lokasi dan iseng-iseng mengadakan penyelidikan sekadarnya.

Senin, 24/01/2011, pukul 14.00 WIB, saya pun menuju lokasi bersama seorang fotografer teman saya. Di lokasi telah ramai oleh para masyarakat yang ingin menyaksikan fenomena ini..duh..

Saya pun langsung naik ke Bukit Suru untuk mengambil foto dari atas.
Wow, hebat, tukang es krim pun berjuang cari nafkah juga sampai puncak bukit, weleh..

Bukit Suru terletak di sebelah utara crop-circle site, berupa bukit kapur dengan batu-batu cadas dan curam, ada berita, Selasa, 25/01/2011, seorang mahasiswa tewas terjatuh saat ingin menyaksikan fenomena crop-circle ini. Kabar-kabur sih, bukit ini memang wingit angker.

Setelah ambil gambar dari atas bukit, kami pun turun untuk mendekat ke crop-circle site di persawahan yang telah dipagari oleh police-line. Beruntung bagi kami, bisa mendekat ke lokasi bahkan sempat melihat-lihat dan memeriksa rumpun-rumpun padi yang rebah membentuk pola crop-circle tadi. Polisi pun hanya memandang dari kejauhan, tidak mengusir kami, sehingga kami pun heran, karena masyarakat lain yang mendekat selalu diusir polisi. Bahkan kami sempat berbincang dengan salah satu pemilik sawah, dia tampak kalem dan tenang sekali menjawab setiap pertanyaan pengunjung, bapak pemilik sawah ini selalu didampingi oleh seseorang lebih muda yang menurut saya lebih berpendidikan (skenario konspirasi?).

Dari hasil kunjungan tadi, saya pun lalu membuat beberapa analisis awam, kenapa saya menyebutnya analisis awam? yah, memang saya cuma orang awam, hehe.

Bukan akibat ionisasi SUTET
Kebetulan site crop-circle center-nya tepat di bawah SUTET yang melintang diatasnya, tetapi kemungkinan ini terabaikan kalau diakibatkan oleh efek elektromagnet SUTET. Saya iseng coba mengoperasikan ponsel di area crop-circle, sinyal operator penuh tidak terganggu, kemudian mencoba melakukan panggilan telepon juga lancar. Rebahan rumpun padi seperti diinjak (dipaksa rebah), banyak yang patah, tidak ada bekas gosong/perubahan warna batang padi (pengalaman bertani semasa kecil dengan kakek..hehe).

Bukan akibat pendaratan UFO
Mengapa juga UFO susah-susah mendarat di sawah tersebut karena diatasnya ada kabel SUTET melintang, dekat rumah penduduk juga (yang punya sawah) dan jalan aspal kampung. Menurut saksi, sabtu malam sebelum kejadian ditemukannya hari minggu paginya, cuaca hujan deras dan angin. Menurut database dan arsip-arsip penampakan UFO, 90% saat cuaca cerah siang maupun malam, serta tentang arsip fenomena crop-circle, 80% crop-circle di dunia adalah buatan manusia dan yang 20% masih misteri. Saya juga mau sedikit menjelaskan bahwa UFO jangan selalu disamakan dengan Alien (makhluk luar angkasa), karena Unidentified Flying Object (UFO) - Benda Terbang Tak Dikenal, bisa juga buatan manusia (proyek rahasia pemerintah suatu negara).

Bukan akibat angin puting beliung
Wah kalau bisa membentuk pola bagus seperti itu berarti anginnya kreatif dan cerdas donk, hehe. Ya, memang angin puting beliung bisa merebahkan batang padi, tapi ini batas antara batang padi yang tegak dan yang rebah kontras sekali.

  1. Jadi, saya berpendapat ini adalah buatan manusia iseng atau yang punya maksud tertentu? Begini analisanya:
    Rebahan batang padi seperti dipaksa rebah (diinjak). Dalam kasus Crop-Circle asli, batang (gandum/padi) tidak patah tetapi bengkok, biasanya sekitar satu inci (2,5 cm) dari tanah. Dalam beberapa kasus khusus, ditemukan batang yang bengkok enam inci (15 cm) dari tanah.
  2. Dalam kasus lain ada juga ditemukan batang bengkok dengan luka bakar kecil di sekeliling buluh.

    Apabila tanda-tanda tersebut tidak dijumpai, dipastikan Crop-Circle tersebut hasil rekayasa menggunakan papan yang diinjak untuk meratakan tanah. Terlihat dari buluh-buluh padi yang patah (tidak bengkok).
  3. Walaupun dilihat dari atas bukit polanya bagus dan seperti simetris, tetapi setelah diamati langsung di site crop-circle banyak yang tidak teratur.
  4. Sengaja dipilih lokasi ini di sebelah selatan Bukit Suru, kemungkinan untuk sarana kelompok pembuat untuk mensurvei dari atas hasil karyanya, dan dekat jalan untuk sarana mudah akses datang-pergi.
  5. Walaupun ada rumah warga di dekat lokasi, menurut yang punya rumah tidak mendengar apapun saat kejadian. Ini bisa jadi kalau proses pembuatan crop-circle menggunakan alat sederhana seperti contoh cara membuat crop-circle yang akan dijelaskan lebih lanjut.
  6. Saat itu kami sempat berinteraksi dengan orang yang punya sawah dan seseorang yang selalu mendampingi bapak pemilik sawah tersebut. Seseorang yang mendampingi bapak pemilik sawah tersebut terlihat selalu membantu dan mengarahkan si pemilik sawah dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan dari para pengunjung. Hmmm..ada apa ya?

Kalau crop-circle ini buatan manusia, sekarang yang menjadi pertanyaan adalah motifnya apa? Orang iseng, instalasi seni? Atau ada motif lain, semisal konspirasi untuk motif ekonomi, pariwisata atau pengalihan isu? Dampak ekonomi dari fenomena ini jelas terjadi yaitu lahan parkir, lahan jualan dan lahan narsisme foto-foto. Hehe.

Ada hal menarik saat saya browsing video untuk mencari referensi cara membuat crop circle yaitu saat seorang anggota Circlemakers mengatakan begini dalam caption video yang dia upload:

unedited footage of us making Longwood Warren recreation circle, legally farmer was paid. Daytime and night time nightvision footage. Part two is us at night doing this circle. Part one is us finishing off in the morning and then going up a nearby hill to look down on our work.

Nah, bagaimana pendapat kalian? Yah, kita tunggu saja update berita selanjutnya tentang fenomena ini, semoga cepat ketemu titik terangnya sehingga tidak membuat hal yang menyesatkan masyarakat. Karena saat ini telah ditemukan kembali 1 crop-circle yang lebih kecil diameternya di Piyungan Bantul dengan pola yang hampir mirip dengan yang ada di Berbah.

Biarlah crop circle di Yogyakarta tetap menjadi misteri agar orang terus punya bermacam persepsi akan maknanya.

Oh ya, anda penasaran juga bagaimana teknik mudah membuat crop-circle? Anda bisa baca artikelnya disini.

Sumber:
http://www.skepdic.com/cropcirc.html
http://www.cropcircleconnector.com
http://www.cropcircleresearch.com/